Teknik: Menghilangkan Ketakutan akan Kesalahan

image

Mari kita tinjau beberapa metode sederhana namun sangat efektif yang akan membantu mengatasi kecenderungan perfeksionisme.

Banyak perfeksionis hidup dengan keyakinan bahwa menikmati sesuatu secara penuh hanya mungkin jika dilakukan dengan sempurna. Kami mengajak Anda untuk menantang ide ini.

Selama seminggu, catatlah berbagai tugas spontan yang Anda lakukan, baik itu "menyikat gigi", "menyiapkan makan malam", "menyusun laporan kerja" atau "membersihkan rumah".

Di kolom kedua, catat seberapa efektif, menurut Anda, tugas tersebut dilaksanakan, dinyatakan dalam persentase.

Di kolom ketiga, tunjukkan berapa banyak kegembiraan yang Anda peroleh dari melaksanakannya.

Lebih banyak konten di aplikasi

Anda hanya melihat sebagian konten, di aplikasi Anda akan menemukan banyak artikel interaktif. Juga tes psikologi dengan pelacakan dinamika kondisi, buku harian, jurnal pikiran otomatis, dan banyak lagi!

banner_image

Contohnya bisa seperti ini:

ok
Menyiapkan makan malam – 50% (saya bisa memilih resep yang lebih kompleks dan lezat) – 90% (sederhana, tapi sa-ngat lezat dan tidak memakan banyak waktu).
ok
Membersihkan rumah – 70% (melakukan semua hal utama, tapi tidak sempat membersihkan kulkas dan kompor) – 100% (kebersihan di rumah selalu memberi saya kesenangan).
ok
Menyiapkan laporan kerja – 85% (saya berusaha keras untuk laporan tersebut) – 20% (pikiran konstan bahwa itu bisa lebih baik membuat saya tidak menikmati prosesnya).

Latihan ini akan membantu Anda menyadari bahwa mencapai kesempurnaan bukanlah prasyarat untuk menikmati prosesnya.

image

Kesempurnaan bukanlah tujuan yang dapat dicapai, melainkan arah pergerakan.

Thomas Watson

Tidak ada yang menyukai kesalahan, tapi bagi para perfeksionis, kesalahan menjadi subjek ketakutan khusus.

Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi ketakutan akan ketidaksempurnaan adalah belajar menerima kesalahan Anda.

Apakah Anda merasakan jantung Anda berdetak lebih cepat hanya dengan memikirkan kemungkinan membuat kesalahan? Ini adalah tanda-tanda ketakutan dan kecemasan.

Untuk menjadi terbuka terhadap kemungkinan membuat kesalahan, mulailah dengan menulis esai tentang mengapa kesalahan itu normal, dan mengapa mengejar kesempurnaan absolut itu tidak rasional.

Seorang wanita yang berjuang melawan perfeksionisme mengungkapkan pemikiran berikut:

man
Ketakutan membuat kesalahan berasal dari persepsi saya tentang dunia dalam nuansa hitam-putih: satu kesalahan, dan semuanya hancur. Ini keliru. Sebab kesalahan kecil tidak mampu menghancurkan semua hal baik yang telah dilakukan.
man
Kesalahan itu bermanfaat, karena berkat merekalah kita belajar. Tanpa kesalahan, pembelajaran tidak mungkin terjadi. Karena tidak ada yang kebal dari kesalahan, penting untuk belajar menerimanya dan terus belajar dari pengalaman sendiri.
man
Mengakui kesalahan memungkinkan kita untuk memperbaiki perilaku kita, yang menghasilkan hasil yang lebih memuaskan, yang pada gilirannya membuat kita lebih bahagia dan meningkatkan kualitas hidup kita.
man
Kebanyakan orang tidak akan menghakimi kita karena kesalahan dan tidak akan berhenti mencintai kita karenanya – bagaimanapun, semua orang membuat kesalahan, dan banyak yang merasa tidak nyaman berada di sekitar orang-orang "sempurna".
man
Kesalahan tidak berarti akhir dunia.

Tentu saja, membuat daftar seperti itu tidak berarti transformasi instan dan mulai mencintai kesalahan, tetapi ini adalah langkah penting untuk mengubah sikap Anda terhadap ketidaksempurnaan.

Buatlah esai Anda sendiri tentang mengapa membuat kesalahan itu normal dan bahkan bermanfaat. Ingatkan diri Anda bahwa bahkan jika Anda membuat kesalahan, dunia tidak akan runtuh – ini adalah bagian alami dari proses apa pun, meskipun bukan yang paling diinginkan.